1. Poster
Keistimewaan kapurung tidak hanya terletak pada bahan utamanya, tetapi juga pada kuah yang kaya akan rasa. Kuah kapurung biasanya dibuat dari ikan segar atau ayam kampung yang dimasak dengan bumbu sederhana namun menghasilkan rasa gurih alami. Sayuran seperti jagung muda, kacang panjang, bayam, labu, hingga daun kelor ditambahkan ke dalam kuah untuk melengkapi cita rasa sekaligus memberikan nilai gizi. Tak lupa, perasan jeruk nipis atau asam khas daerah setempat dimasukkan untuk menghadirkan sensasi segar dan asam yang menyeimbangkan rasa gurih kuahnya. Perpaduan ini menjadikan kapurung sebagai sajian yang bukan hanya lezat, tetapi juga menyehatkan.
Lebih dari sekadar makanan, kapurung juga memiliki makna sosial dan budaya yang mendalam. Hidangan ini sering disajikan dalam acara keluarga, pesta adat, maupun kegiatan gotong royong sebagai simbol kebersamaan. Proses membuat kapurung biasanya dilakukan bersama-sama, mulai dari mengolah sagu hingga menyajikannya dalam wadah besar yang kemudian dimakan bersama. Suasana inilah yang menumbuhkan rasa persaudaraan dan mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat.
Dengan rasa yang khas, tekstur yang unik, serta nilai budaya yang melekat, kapurung tidak hanya menjadi makanan pengisi perut, tetapi juga warisan kuliner yang mencerminkan identitas masyarakat Luwu. Hingga kini, kapurung tetap lestari dan bahkan mulai dikenal di berbagai daerah lain di Indonesia sebagai salah satu kekayaan kuliner nusantara yang patut dibanggakan.
0 Komentar